Perbedaan Desain Interior dan Produk, Apa Perbedaanya?

Perbedaan Desain Interior dan Produk

Perbedaan jurusan desain interior dan desain produk memiliki perbedaan satu sama lain meskipun terlihat mirip, namun kedua jurusan ini sangat berbeda. Buat kamu yang tertarik kuliah di Fakultas Seni Rupa dan Desain, dua jurusan yang sering bikin bingung adalah Desain Interior dan Desain Produk. Sekilas keduanya tampak mirip—sama-sama berhubungan dengan estetika, bentuk, dan fungsi. Tapi, tahukah kamu kalau fokus dan prospek karirnya sangat berbeda? Artikel ini akan membantu kamu memahami perbedaan utama antara Desain Interior dan Desain Produk, sehingga kamu bisa memilih jurusan yang paling sesuai dengan passion dan tujuan masa depanmu.

Baca Juga: Tren Arsitektur yang Sedang Populer

Apa Itu Desain Interior?

Desain Interior adalah jurusan yang mempelajari bagaimana menata ruang dalam agar fungsional, estetis, dan nyaman. Fokus utamanya adalah merancang ruang hidup, ruang kerja, hingga ruang publik dengan memperhatikan psikologi penghuni, pencahayaan, warna, dan elemen dekoratif lainnya.

Contoh Proyek:

  • Interior rumah tinggal
  • Desain kafe dan restoran
  • Penataan ruang kantor modern
  • Desain hotel dan resort
  • Renovasi ruang publik seperti perpustakaan atau galeri

Soft Skills yang Diperlukan:

  • Sensitivitas terhadap ruang
  • Psikologi pengguna
  • Kemampuan visualisasi 3D
  • Pemahaman tata cahaya, tekstur, dan material

Apa Itu Desain Produk?

Desain Produk adalah jurusan yang mempelajari bagaimana merancang produk fisik yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari — dari segi fungsi, estetika, ergonomi, hingga keberlanjutan (sustainability). Jurusan ini menggabungkan seni, teknologi, dan ilmu material.

Contoh Proyek:

  • Desain furnitur (kursi, meja, rak)
  • Peralatan rumah tangga (blender, lampu, dispenser)
  • Mainan anak
  • Gadget atau wearable device
  • Produk packaging yang fungsional dan estetik

Soft Skills yang Diperlukan:

  • Kreativitas dan inovasi bentuk
  • Pengetahuan material dan teknik produksi
  • Analisis kebutuhan pengguna
  • Problem solving yang aplikatif

Perbedaan Jurusan Desain Interior dan Produk? Apa yang Membedakan keduanya?

Dalam dunia desain, dua bidang yang sering disalahartikan adalah desain interior dan desain produk. Meski keduanya sama-sama berkutat dengan estetika, fungsi, dan kreativitas, mereka memiliki fokus, tujuan, serta proses kerja yang sangat berbeda. Artikel ini akan mengulas secara mendalam perbedaan utama antara desain interior dan desain produk, membantu kamu memahami mana yang paling sesuai dengan minat atau kebutuhanmu.

1. Fokus dan Ruang Lingkup

Desain Interior

Desain interior berfokus pada penataan ruang dalam bangunan—baik rumah tinggal, kantor, restoran, hingga hotel. Seorang desainer interior bertanggung jawab membuat ruang terasa nyaman, fungsional, dan estetis, dengan mempertimbangkan pencahayaan, ventilasi, tata letak furnitur, warna dinding, serta mood keseluruhan ruang.

Desain Produk

Desain produk lebih mengarah pada penciptaan benda-benda fungsional yang bisa digunakan secara massal—misalnya meja, kursi, elektronik, alat rumah tangga, bahkan mainan. Tujuannya adalah membuat produk yang ergonomis, inovatif, efisien, dan menarik, baik dari segi bentuk maupun fungsi.

2. Tujuan Utama

  • Desain Interior: Meningkatkan kualitas ruang hidup atau kerja melalui estetika dan kenyamanan.
  • Desain Produk: Menciptakan objek yang memecahkan masalah pengguna, memiliki nilai jual tinggi, dan bisa diproduksi secara massal.

3. Proses Desain

Desain Interior

Biasanya melibatkan:

  • Analisis kebutuhan klien
  • Riset gaya desain
  • Pembuatan moodboard & konsep ruang
  • Visualisasi 3D
  • Pemilihan material, furnitur, dan dekorasi
  • Kolaborasi dengan arsitek dan kontraktor

Desain Produk

Mencakup:

  • Studi kebutuhan pengguna
  • Sketsa dan eksplorasi bentuk
  • Prototyping (pembuatan model awal)
  • Pengujian produk
  • Finalisasi desain untuk produksi

4. Skala Kerja

  • Desain Interior: Bekerja dalam skala ruang—dari kamar tidur, kantor, hingga bangunan komersial.
  • Desain Produk: Fokus pada skala objek—dari kecil seperti alat tulis hingga besar seperti peralatan industri.

5. Skill dan Tools yang Digunakan

Desainer Interior

  • AutoCAD, SketchUp, Revit, 3ds Max
  • Pengetahuan tentang warna, pencahayaan, arsitektur
  • Komunikasi dan manajemen proyek

Desainer Produk

  • SolidWorks, Rhino, Fusion 360
  • Pemahaman material, ergonomi, dan proses produksi
  • Kemampuan membuat prototipe fisik atau digital

Peluang Karier

Lulusan Desain Interior:

  • Interior Designer
  • Visual Merchandiser
  • Lighting Consultant
  • Exhibition Designer
  • Desainer Ruang Komersial

Lulusan Desain Produk:

  • Industrial Designer
  • Furniture Designer
  • Packaging Designer
  • UX Designer (Product Experience)
  • Design Engineer

Keduanya juga membuka jalan ke dunia wiraswasta dan industri kreatif — misalnya membuka studio interior, brand produk handmade, atau menjadi desainer lepas.

Baca Juga: Alasan Mengapa Jurusan Desain Interior Dipilih

Jadi, Mana yang Cocok Untukmu?

Pilih Desain Interior kalau kamu suka:

  • Menata ruang, dekorasi, dan atmosfer
  • Bekerja langsung dengan klien dan ruang nyata
  • Psikologi ruang dan kenyamanan pengguna

Pilih Desain Produk kalau kamu suka:

  • Merancang benda baru yang inovatif
  • Eksperimen dengan bentuk, material, dan fungsi
  • Menciptakan solusi nyata untuk kebutuhan sehari-hari

Kesimpulan

Desain Interior dan Desain Produk adalah dua jurusan yang sama-sama menarik dan menjanjikan. Keduanya memiliki pendekatan, proyek, dan prospek kerja yang khas. Yang paling penting adalah memahami minat dan kekuatanmu sendiri, lalu memilih jurusan yang bisa memaksimalkan potensi tersebut.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top