
Bunda, Ayah, pernah nggak sih merasa frustrasi saat mendampingi anak belajar di rumah, tapi fokusnya gampang banget buyar? Baru lima menit buka buku, eh, sudah sibuk main pensil, lirik ke jendela, atau minta camilan. Kalau iya, berarti Bunda sedang menghadapi tantangan klasik: anak susah fokus.
Masalah ini umum terjadi, terutama di usia dini. Anak-anak memang sedang dalam masa eksplorasi dan perkembangan otak yang cepat, sehingga wajar kalau perhatian mereka cepat teralihkan. Tapi bukan berarti kita nggak bisa bantu mereka jadi lebih fokus, ya!
Yuk, kita bahas 5 tips ampuh untuk membantu anak susah fokus saat belajar di rumah.
1. Ciptakan Lingkungan Belajar yang Kondusif
Lingkungan sekitar punya pengaruh besar terhadap kemampuan anak untuk fokus. Coba deh cek:
- Apakah area belajarnya bebas dari suara TV atau gadget?
- Apakah pencahayaannya cukup terang?
- Apakah mejanya rapi dan tidak penuh mainan?
Pastikan ruang belajar anak:
- Tenang dan bebas gangguan
- Hanya berisi perlengkapan belajar
- Didesain menyenangkan tapi nggak berlebihan
Dengan lingkungan yang nyaman, anak akan lebih mudah berkonsentrasi dan merasa “mood” untuk belajar.
2. Gunakan Teknik Belajar yang Interaktif
Kadang anak susah fokus bukan karena mereka malas, tapi karena metode belajarnya membosankan. Anak-anak butuh pendekatan yang sesuai dengan gaya belajar mereka.
Beberapa metode yang bisa dicoba:
- Belajar sambil bermain (game edukatif, flash card)
- Belajar dengan lagu atau video interaktif
- Menggunakan alat peraga atau benda nyata
Dengan metode yang menarik, anak jadi lebih terlibat dan otomatis lebih fokus.
3. Terapkan Pola Waktu Belajar yang Konsisten
Sama seperti orang dewasa, anak juga punya waktu-waktu terbaik untuk berkonsentrasi. Umumnya, pagi hari adalah waktu paling optimal.
Buatlah rutinitas belajar:
- Misal setiap hari pukul 08.00–09.30 adalah waktu belajar utama
- Sisipkan istirahat setiap 25–30 menit belajar
- Hindari belajar saat anak sudah lelah atau mengantuk
Konsistensi membuat otak anak terbiasa untuk “switch on” saat waktu belajar tiba.
🔗 Baca juga: Tips Membuat Jadwal Belajar Anak di Rumah agar Lebih Disiplin
4. Beri Target Kecil dan Apresiasi
Anak-anak lebih mudah fokus saat mereka punya tujuan yang jelas. Tapi jangan kasih target yang berat, cukup yang kecil dan realistis.
Contoh:
- “Ayo selesaikan 5 soal dulu ya, nanti kita main sebentar.”
- “Setelah baca 1 cerita, kamu boleh pilih stiker kesukaan.”
Beri pujian atau hadiah kecil setelah anak menyelesaikan tugasnya. Ini membantu membangun motivasi internal mereka.
5. Tambahkan Aktivitas Fisik dalam Jadwal Belajar
Fisik yang sehat bantu mental jadi lebih fokus. Kalau anak kelamaan duduk belajar, mereka bisa merasa bosan dan gelisah. Nah, aktivitas fisik bisa jadi solusinya.
Aktivitas yang bisa disisipkan:
- Senam ringan sebelum belajar
- Jalan-jalan sebentar di halaman
- Bermain dengan bola kecil atau lompat tali
Kegiatan ini akan membantu anak menyalurkan energi dan kembali fokus saat belajar.
Contoh Jadwal Harian untuk Anak Susah Fokus
Waktu | Kegiatan |
---|---|
07.00–07.30 | Sarapan dan persiapan |
07.30–08.00 | Senam ringan atau bermain |
08.00–08.30 | Belajar (sesi 1) |
08.30–08.40 | Istirahat singkat |
08.40–09.10 | Belajar (sesi 2) |
09.10–09.30 | Menggambar / mewarnai |
Rekomendasi Kegiatan: Kursus Gambar di Bimbel Gambar Villa Merah
Salah satu aktivitas terbaik untuk melatih fokus adalah menggambar. Kegiatan ini nggak hanya menyenangkan, tapi juga membantu anak mengembangkan konsentrasi dan ketekunan.
Di Villa Merah, anak bisa:
- Belajar menggambar dengan teknik yang menyenangkan
- Menyalurkan kreativitas tanpa tekanan
- Belajar sabar dan telaten dalam proses
🎯 Yuk, coba kelas menggambar di Villa Merah untuk bantu anak belajar fokus dengan cara yang fun!
Penutup
Menghadapi anak susah fokus memang butuh kesabaran dan strategi yang tepat. Tapi dengan pendekatan yang positif dan konsisten, anak bisa belajar untuk meningkatkan konsentrasi mereka sedikit demi sedikit.
Ingat:
✅ Ciptakan lingkungan belajar yang mendukung
✅ Gunakan metode belajar yang menyenangkan
✅ Bangun rutinitas yang konsisten
✅ Beri target kecil dan apresiasi
✅ Sisipkan aktivitas fisik untuk keseimbangan
Dan yang terpenting, selalu dampingi anak dengan kasih sayang. Karena fokus bukan hanya soal kemampuan, tapi juga soal kenyamanan dan rasa aman.