
Karya Ashyaqila Faustin, salah satu siswi Bimbel Gambar Villa Merah
Halo guys, SNBT 2025 sudah dekat nih!
Menurut website resmi https://snpmb.bppp.kemdikbud.go.id/ pendaftaran UTBK – SNBT akan dimulai dari tanggal 11 – 27 Maret 2025. Buat kalian yang bercita-cita masuk ke Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) melalui jalur SNBT, pasti sudah tahu kalau salah satu syarat utamanya adalah portofolio gambar yang berkualitas. Portofolio ini bukan sekadar kumpulan gambar biasa, tapi harus mampu menunjukkan kreativitas, teknik menggambar, serta pemahaman konsep visual yang kuat.
Salah satu jenis gambar yang sering muncul dalam seleksi adalah gambar naratif, yaitu gambar yang bisa “bercerita” dan menyampaikan pesan secara visual. Nah, supaya hasil portofoliomu lebih matang dan strategis, kamu bisa menggunakan rumus 5W+1H (What, Who, When, Where, Why, dan How) untuk merancang gambar naratif yang kuat dan menarik.
Dalam artikel ini, kita akan membahas tips dan cara membuat portofolio gambar naratif menggunakan rumus 5W+1H agar portofoliomu siap menghadapi seleksi SNBT 2025. Yuk, simak sampai habis !
Apa (What)
What atau Apa merupakan unsur pertama yang wajib ada dalam suatu penulisan. Sebab, suatu tulisan pasti mempunyai tema atau inti cerita yang ingin disampaikan. Unsur what ini akan menjawab seputar pertanyaan apa yang sedang terjadi. Unsur what ini akan mendorong kalian mengumpulkan fakta sebanyak-banyaknya yang berkaitan dengan sebuah kejadian. Sebagai contoh unsur what dapat digunakan untuk membuat pertanyaan dalam menggambar.
Ciri-ciri gambar naratif yang baik :
✅ Memiliki alur cerita yang jelas
✅ Menampilkan ekspresi karakter yang kuat
✅ Menggunakan komposisi dan perspektif yang menarik
✅ Dapat “berbicara” tanpa harus dijelaskan dengan teks
Contoh gambar naratif yang sering digunakan dalam portofolio :
- Ilustrasi bertema sosial atau budaya
- Adegan sehari-hari yang menggambarkan interaksi manusia
- Kisah fantasi atau fiksi dengan elemen naratif yang kuat
Siapa yang Terlibat dalam Gambar Naratif? (Who)
Dalam sebuah gambar naratif, karakter utama adalah elemen penting. Karakter ini bisa manusia, hewan, atau bahkan objek tertentu yang memiliki peran dalam cerita.
Tips dalam menentukan karakter:
- Tentukan tokoh utama – Apakah dia seorang pelukis, petani, petualang, atau anak kecil yang bermain di taman?
- Perhatikan ekspresi dan gesture – Wajah dan bahasa tubuh harus bisa menyampaikan emosi yang sesuai dengan cerita.
- Gunakan interaksi antar karakter – Jika ada lebih dari satu tokoh, buatlah hubungan yang jelas di antara mereka.
Misalnya, jika ingin menggambar kisah seorang anak kecil yang mencari ikan di sungai, kamu bisa menampilkan ekspresi serius atau penasaran saat dia memandangi air.
Kapan Kejadian dalam Gambar Terjadi? (When)
Waktu sangat berpengaruh pada atmosfer dan suasana dalam gambar naratif. Apakah kejadian itu terjadi di pagi hari, sore, malam, atau di masa depan?
- Pagi/Siang – Biasanya memiliki nuansa cerah dan penuh energi. Cocok untuk adegan yang menggambarkan aktivitas sehari-hari.
- Sore/Malam – Bisa memberikan kesan dramatis, tenang, atau misterius. Gunakan pencahayaan dan bayangan untuk menambah kedalaman cerita.
- Masa depan atau masa lalu – Jika ingin membuat gambar bertema sejarah atau sci-fi, pastikan detailnya sesuai dengan era yang kamu pilih.
Misalnya, jika ingin menggambar suasana pasar tradisional di pagi hari, gunakan pencahayaan yang terang dan ekspresi wajah orang-orang yang sibuk beraktivitas.
Baca juga : Tips Menggambar Untuk Pemula
Di Mana Kejadian dalam Gambar Berlangsung? (Where)
Latar atau background dalam gambar naratif sangat penting untuk memperkuat cerita. Pilih tempat yang sesuai dengan konsep dan suasana yang ingin kamu sampaikan.
- Latar urban (kota, jalan raya, kafe, sekolah, dll.) – Cocok untuk cerita bertema kehidupan modern.
- Latar alami (hutan, pantai, pegunungan, dll.) – Memberikan kesan tenang, petualangan, atau eksplorasi.
- Latar fantasi (dunia alien, kerajaan magis, dll.) – Bisa digunakan untuk cerita fiksi dan imajinatif.
Misalnya, jika ingin menggambar seorang seniman jalanan yang sedang melukis mural, latarnya bisa berupa tembok kota yang penuh dengan coretan dan warna-warni graffiti.
Mengapa Kejadian dalam Gambar Itu Terjadi? (Why)
Setiap gambar naratif harus memiliki alasan atau motivasi di balik adegan yang digambarkan. Ini yang akan membuat cerita terasa lebih hidup dan bermakna.
Beberapa pertanyaan yang bisa membantu:
1. Apa yang sedang dilakukan karakter dalam gambar?
2. Apa emosi atau pesan yang ingin disampaikan?
3. Apakah ada konflik atau kejadian penting dalam gambar?
Misalnya, jika menggambar seorang anak yang menangis di tengah hujan sambil memegang boneka, pertanyaan “Mengapa dia menangis?” bisa menjadi inti dari cerita yang ingin disampaikan.
Bagaimana Cara Membuat Gambar Naratif yang Baik? (How)
How atau bagaimana, unsur ini mengharuskan penggambar untuk menjabarkan bagaimana proses terjadinya peristiwa tersebut. Penggunaan unsur how ini akan membantu pembaca memahami alur cerita serta dapat mendukung pernyataan atas unsur why yang telah dijabarkan sebelumnya.
Kesimpulan
Membuat portofolio gambar naratif bukan hanya soal menggambar dengan teknik yang baik, tetapi juga tentang bagaimana menyampaikan cerita secara visual. Dengan menggunakan rumus 5W+1H (What, Who, When, Where, Why, How), kamu bisa merancang gambar yang lebih kuat, bermakna, dan siap bersaing dalam seleksi SNBT 2025.
Ingat, latihan yang konsisten dan eksplorasi ide akan sangat membantumu dalam meningkatkan kualitas portofolio. Jangan ragu untuk bereksperimen dan terus mengembangkan gaya khasmu sendiri!
Pembukaan Kelas Intensif Pembuatan Portofolio SNBT 2025
Siap buat portofolio terbaik dan lolos SNBT?
Jika kamu masih bingung mengenai cara pembuatan portofolio gambar jalur SNBT, Bimbel Gambar Villa Merah menyediakan Kelas Intensif Pembuatan Portofolio SNBT yang bisa membantumu menyiapkan portofolio terbaik, baik secara offline maupun online!
✅ Kelas Offline: Program Kelas Intensif SNBT 2025
✅ Kelas Online: Program Kelas Online Intensif SNBT 2025
Selamat berkarya dan semoga sukses di SNBT 2025!