Tingkat Literasi Masyarakat Indonesia
Kemampuan literasi pada era digital ini sangatlah penting untuk dipelajari. Berdasarkan survei yang dilakukan Program for International Student Assessment (PISA) yang dirilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2018, Indonesia menempati peringkat 71 dari 77 negara atau berada di 10 peringkat terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah.
Hal ini menyatakan bahwa sebagian masyarakat Indonesia memiliki daya literasi yang tidak cukup tinggi. Termasuk para remaja, maka dari itu, perlu adanya pengujian yang bisa menguji keterampilan para remaja Indonesia dalam membaca maupun menulis.
Ujian Tes Berbasis Komputer atau disebut UTBK sudah memiliki perubahan pada sistem ujian masuk perkuliahan. Salah satunya tes Literasi Bahasa Indonesia dan Literasi Bahasa Inggris, yang berfokus pada Literasi Membaca (Reading Literacy).
Literasi membaca adalah kemampuan seseorang memahami, menggunakan, mengevaluasi, merenungkan, dan mengadakan interaksi secara aktif, sebagai pemahaman diperlukan penalaran dan pengetahuan strategi membaca yang efektif. Agar dapat menemukan makna seluruh bacaan.
Sumber: Survey Tingkat Literasi Masyarakat Indonesia
Ada dua tolak ukur keberhasilan pembaca dalam memahami makna bacaan:
Kompetensi Kebahasaan
Kompetensi kebahasaan akan diuji berdasarkan penulisan yang baku dari segi bahasa maupun kosakata, sehingga kompetensi Bahasa Indonesia dan Inggris baku pembaca bisa menjadi tuntutan.
Strategi Kognitif
Sebuah perencanaan proses mental yang digunakan pembaca terlatih untuk menyaringkan, menjabarkan, dan menciptakan struktur pengetahuan jangka panjang pembaca. Strategi kognitif, mencakupi:
- Pengaktifan: Pembaca menggunakan pengetahuan dan pengalaman terlebih dahulu untuk memahami teks dan akan dihadapkan pada teks bacaan yang melatarbelakangi, sehingga mampu memahami pengetahuan tersebut ke dalam teks bacaan yang baru.
- Penyimpulan: Pembaca diharapkan dapat menyimpulkan suatu bacaan dan menghubungkan konteks bacaan untuk memahami seluruh bacaan.
- Penemuan hal yang sesuai dan tidak sesuai: Pembaca akan dihadapkan pada teks yang mencari kesimpulan sesuai dan tidak sesuai teks bacaan.
- Pemahaman gagasan bacaan: Pembaca akan menghimpun gagasan bacaan dan mengenali setiap kata kunci untuk menemukan jawaban.
Seorang pembaca tidak hanya memahami teksnya saja. Ia harus memahami konteks dari segi pengetahuan umum yang bervariasi, seperti pemahaman bidang ilmu pengetahuan alam, pemahaman sains dan teknologi, dan bidang ilmu pengetahuan sosial dan humaniora.
Distribusi Keterampilan Kognitif serta Kompleksitas
Keterampilan kognitif yang digali dapat meliputi:
- menggali dan mengungkapkan informasi dalam bacaan;
- memadukan informasi dan menafsirkan makna bacaan;
- mengapresiasi karya sastra (dalam novel remaja);
- menginterpretasi dan menganalisis unsur eksplanatif bacaan;
- menginterpretasi dan menganalisis unsur eksplanatif bacaan; dan
- menganalisis dan mengevaluasi ulasan (objek bahasan) dalam bacaan.
Distribusi keterampilan kognitif serta kompleksitas dari Literasi Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris yang dirangkum sebagai berikut:
- Menggali dan mengungkapkan informasi teks personal inspiratif, dengan menentukan inti dan menyimpulkan isi bacaan.
- Memadukan informasi dan menafsirkan makna teks umum, dengan menentukan makna kontekstual dan tema teks
- Menginterpretasi dan menganalisis unsur eksplanatif teks popular saintek dan sosial humaniora, dengan menentukan nilai, tema, dan unsur proses dalam bacaan ekspansif.
- Menginterpretasi dan menganalisis unsur eksplanatif teks popular saintek dan sosial. Sebagaimana dengan menentukan unsur sebab-akibat, paparan kekhasan objek, kelebihan objek, kekurangan objek, serta opini yang disampaikan dalam bacaan ulasan.
- Menginterpretasi dan menganalisis unsur eksplanatif teks popular saintek dan sosial humaniora. Menentukan gagasan, fakta/data, dan simpulan yang relevan atau tidak relevannya gagasan pendirian dan fakta/data dalam bacaan argumentatif, serta inferensi meyakinkan dalam bacaan argumentatif.