Manusia adalah makhluk sosial yang selalu berkomunikasi dengan sesamanya. Tidak hanya lisan, komunikasi bisa secara visual atau keduanya. Sebuah pesan, iklan, poster, majalah adalah beberapa contoh komunikasi visual yang bisa dijumpai sehari-hari. Setiap visual perlu disampaikan dengan baik agar pembaca dapat memahami isi atau pesan. Maka dari itu, Tipografi hadir untuk cara meningkatkan bentuk visual melalui prodi atau jurusan Desain Komunikasi Visual.
Tipografi dalam Desain Komunikasi Visual
Tipografi dalam DKV (Desain Komunikasi Visual) berfokus pada pemilihan huruf untuk menyampaikan pesan dengan efektif dan estetis. Tidak hanya berfungsi teks, tetapi sebagai elemen desain dapat berfungsi membawa pesan dan mempengaruhi pengamat. Intinya, tipografi memiliki peran penting untuk mengomunikasikan ide agar pesan dapat dipahami oleh pengamat melalui bentuk teks.

Gambar. 1. Logo Coca-Cola
Arti tipografi sebenarnya adalah ilmu yang mempelajari bentuk huruf di mana huruf, angka, tanda baca, dan sebagainya tidak hanya diliat sebagai simbol, tetapi dilihat dari bentuk desain. Sebagai contoh, kita review sedikit desain logo milik The Coca-Cola Company, yaitu Coca-Cola. Logo Coca-Cola menggunakan font Spencerian Script dengan gaya tulisan Amerika pada abad ke-19. Karakter huruf yang melengkung menggambarkan elegan dan mengalir memberi kesan menarik, klasik, dan memorable. Logo ini salah satu contoh ikon brand identity global, seluruh dunia langsung mengenali Coca-Cola dari bentuknya. Dengan konsistensi, pemilihan warna yang tepat, tipografi yang unik, brand ini menciptakan visual yang sederhana sehingga melekat di ingatan konsumen.
Prinsip Tipografi
Komponen dasar dalam tipografi adalah huruf (letterform), yang dibuat dengan tangan (handwriting). Penggunaan komponen tersebut bisa disebut tipografi apabila mempertimbangkan graphic clarity (kejelasan visual) dan prinsip-prinsip tipografi. Berikut adalah prinsip-prinsip tipografi yang sangat mempengaruhi suatu desain:
- Legibility :Kualitas yang membuat huruf dapat terbaca. Tujuannya untuk menghindari cropping, overlapping, dan sebagainya.
- Clarity : Kemampuan huruf yang dapat dibaca dan dimengerti oleh pengamat, karena dapat mempengaruhi hierarki visual, warna, pemilihan bentuk huruf (font), dan lain-lain.
- Visibility : Kemampuan suatu huruf, kata, dan kalimat dapat terbaca dalam jarak tertentu.
- Readability : Penggunaan huruf dengan memperhatikan hubungan sehingga terlihat jelas.
Keempat prinsip ini dapat membantu informasi yang disampaikan melalui visual tersampaikan dengan tepat.
Penting: Tipografi Berguna di Portofolio Gambar dan Desain!
Cara Meningkatkan Tipografi dalam Komunikasi Visual
Dalam meningkatan kemampuan Tipografi, font yang dipilih harus tepat sesuai pesan dan target audiens, memperhatikan detail, hierarki visual, hingga ukuran dan ketebalan font. Jadi, ini adalah cara untuk meningkatkan tipografi:
Setiap font memiliki rasa dan emosi masing-masing. Mungkin ada bentuk yang terkesan mewah, kasual, formal. Tapi kebanyakan hampir tidak cocok untuk semua hal. Maka dari itu, tentukan font yang mewakili pesan yang disampaikan.
Menggunakan font tidak boleh asal, teks yang terlalu besar atau terlalu kecil dapat menghilangkan visual seharusnya. Gunakan yang mudah dibaca agar audiens dapat memahami dalam sekali lihat.
Sebuah desain dapat dikatakan bagus apabila teks beserta elemen lainnya disusun dengan rapi, mudah diarahkan, dan gampang menerima informasinya. Biasanya, hierarki khusus untuk desain yang penuh oleh teks, seperti majalah, koran, buku, surat, artikel/website.

Gambar. 2. Hierarki Zig-Zag
Font terkadang subjektif maupun objektif, tetapi tidak jika digunakan terlalu banyak. Terlalu banyak font yang digunakan dalam desain akan terlihat berantakan dan tidak memiliki ciri khas.
Clashing Color sebenarnya adalah teknik desain di mana dua warna atau lebih yang digunakan bertabrakan sehingga menciptakan gabungan yang tidak harmonis. Tetapi, jika dihubungkan dengan font, warna yang dipakai harus melengkapi elemen lainnya agar warna font tidak menyatu dengan latarnya. Warna yang terlalu berbeda atau warna yang terlalu serupa akan sulit diterima secara visual.

Gambar. 3. Colors Match and Clash, Sumber: The Art Sherpa