Kesalahan – Kesalahan Umum Dalam Proses Pembuatan Portofolio Gambar Naratif Pada Seleksi Ujian Masuk FSRD 

Portofolio Gambar Naratif

Portofolio gambar naratif merupakan salah satu syarat utama dalam seleksi ujian masuk Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD). Portofolio ini berfungsi sebagai representasi dari kemampuan teknis, kreativitas, dan pemahaman konsep seni calon mahasiswa. Sayangnya, banyak peserta yang melakukan kesalahan dalam penyusunannya, sehingga mengurangi peluang mereka untuk lolos seleksi.

Agar portofolio yang disusun dapat menarik perhatian para penilai dan meningkatkan kesempatan diterima, berikut adalah beberapa kesalahan umum yang harus dihindari saat membuat portofolio gambar naratif.

1. Tidak Menggunakan Rumus 5W+1H

Salah satu kesalahan yang sering dilakukan dalam pembuatan portofolio gambar naratif adalah tidak menggunakan pendekatan 5W+1H (What, Who, When, Where, Why, dan How). Tanpa struktur ini, cerita yang ingin disampaikan dalam gambar menjadi kurang jelas dan kehilangan arah.

Solusi:

Gunakan rumus 5W+1H saat menyusun konsep portofolio:

  • What (Apa): Apa cerita utama yang ingin disampaikan dalam gambar?
  • Who (Siapa): Siapa karakter utama dalam narasi gambar?
  • When (Kapan): Kapan kejadian dalam cerita ini berlangsung?
  • Where (Di mana): Di mana latar atau tempat kejadian cerita ini berlangsung?
  • Why (Mengapa): Mengapa cerita ini dibuat? Apa pesan yang ingin disampaikan?
  • How (Bagaimana): Bagaimana cara menyampaikan cerita ini melalui visual?

Dengan menggunakan metode ini, portofolio akan lebih terarah, memiliki alur yang jelas, dan lebih menarik bagi penilai.

2. Tidak Memiliki Konsep yang Jelas

Salah satu kesalahan terbesar yang sering dilakukan oleh calon mahasiswa adalah membuat portofolio tanpa konsep yang kuat. Gambar naratif seharusnya mampu bercerita dan memiliki pesan yang jelas. Kesalahan yang sering terjadi meliputi:

  • Tidak adanya alur cerita yang jelas dalam setiap gambar.
  • Konsep yang terlalu abstrak sehingga sulit dipahami.
  • Tidak adanya kesatuan antara satu gambar dengan gambar lainnya.

Solusi:

Sebelum mulai menggambar, buatlah rancangan konsep terlebih dahulu. Tentukan tema utama dan susun sketsa awal agar gambar memiliki kesinambungan serta cerita yang menarik.

3. Teknik Menggambar yang Kurang Matang

Banyak peserta seleksi yang sudah memiliki ide kreatif tetapi masih kurang dalam teknik eksekusi. Beberapa kesalahan umum dalam aspek ini adalah:

  • Anatomi dan proporsi tubuh yang tidak akurat.
  • Perspektif yang salah sehingga gambar terlihat kurang realistis.
  • Shading yang kurang tepat sehingga tidak memberikan efek volume dan kedalaman.

Solusi:

Terus latih teknik menggambar dengan berlatih secara rutin. Pelajari dasar-dasar anatomi, perspektif, dan shading agar gambar memiliki kualitas yang lebih baik.

4. Penggunaan Media yang Tidak Konsisten

Portofolio yang baik seharusnya memiliki keseragaman dalam penggunaan media dan teknik. Kesalahan yang sering terjadi dalam aspek ini antara lain:

  • Mencampur berbagai teknik tanpa pertimbangan yang matang.
  • Menggunakan media yang berbeda-beda tanpa adanya kesinambungan.
  • Hasil akhir gambar tidak seragam karena mencoba berbagai gaya tanpa penguasaan yang baik.

Solusi:

Pilih satu atau dua teknik utama yang benar-benar dikuasai dan gunakan secara konsisten dalam portofolio agar terlihat lebih profesional.

5. Tata Letak dan Penyajian yang Kurang Rapi

Tidak hanya isi gambar yang penting, tetapi cara menyusun dan menyajikan portofolio juga berpengaruh dalam penilaian. Kesalahan dalam penyajian meliputi:

  • Urutan gambar yang membingungkan.
  • Komposisi yang kurang proporsional.
  • Kualitas cetakan atau digital yang buruk.

Solusi:

Susun gambar dengan alur yang logis dan estetis. Pastikan format yang digunakan sesuai dengan ketentuan seleksi dan gambar memiliki resolusi yang baik.

6. Tidak Memperhatikan Brief atau Ketentuan Seleksi

Setiap kampus memiliki kriteria seleksi yang berbeda, dan kesalahan terbesar adalah tidak membaca serta memahami brief yang diberikan. Kesalahan umum yang terjadi adalah:

  • Tidak mengikuti spesifikasi ukuran dan format yang telah ditentukan.
  • Jumlah karya yang tidak sesuai dengan persyaratan.
  • Menggunakan tema yang tidak relevan dengan ketentuan seleksi.

Solusi:

Baca dan pahami setiap ketentuan seleksi dengan baik. Pastikan portofolio yang dibuat telah memenuhi semua syarat yang diminta oleh kampus tujuan.

7. Kurangnya Orisinalitas dalam Karya

Banyak calon mahasiswa yang terinspirasi oleh karya orang lain dan tanpa sadar meniru secara langsung. Ini menjadi kesalahan fatal karena portofolio harus menunjukkan keunikan dan gaya pribadi masing-masing peserta.

Solusi:

Gunakan referensi hanya sebagai inspirasi, bukan untuk dijiplak. Kembangkan gaya sendiri dan eksplorasi ide kreatif agar portofolio memiliki nilai lebih.

8. Kurangnya Evaluasi dan Revisi

Sering kali, calon mahasiswa merasa puas dengan hasil pertama tanpa melakukan evaluasi atau revisi. Padahal, revisi sangat penting untuk meningkatkan kualitas portofolio.

Solusi:

Minta pendapat dari guru, mentor, atau teman yang berpengalaman. Lakukan revisi berdasarkan saran yang diberikan agar portofolio semakin maksimal.

Kesimpulan

Membuat portofolio gambar naratif yang baik memerlukan persiapan dan pemahaman yang mendalam. Dengan menghindari kesalahan-kesalahan di atas, peluang untuk lolos seleksi ujian masuk FSRD akan semakin besar. Pastikan konsep kuat, teknik menggambar matang, media konsisten, serta penyajian rapi agar portofolio benar-benar mencerminkan kualitas terbaik dari dirimu.

Semoga artikel ini membantu dalam menyusun portofolio yang lebih baik dan sukses dalam seleksi masuk FSRD. Selamat berkarya dan terus berlatih! 🎨

Pembukaan Kelas Program Seni Rupa Desain TAB 2025/2026

Oo iya, bagi kamu yang ingin masuk kuliah ke Fakultas Seni Rupa atau Desain (FSRD), Bimbel Gambar Villa Merah membuka Kelas Program Seni Rupa Desain yang dirancang khusus untuk kelas XII SMA atau Alumni untuk mempersiapkan diri menghadapi seleksi masuk Fakultas Seni Rupa Desain ITB atau Perguruan Tinggi lainnya baik didalam maupun luar negeri. Program ini tersedia dalam dua format :

Kelas Offline – Belajar langsung di kelas dengan pendampingan intensif!
👉 Daftar di sini: Program Kelas Seni Rupa dan Desain

Kelas Online – Fleksibel, bisa belajar dari mana saja dengan materi berkualitas!
👉 Daftar di sini: Program Online Kelas Seni Rupa Desain 

Dapatkan bimbingan terbaik dan raih impian masuk ke Fakultas Seni Rupa Desain kampus favoritmu! Jangan sampai ketinggalan! Daftar sekarang dan persiapkan diri dengan lebih matang!

8 thoughts on “Kesalahan – Kesalahan Umum Dalam Proses Pembuatan Portofolio Gambar Naratif Pada Seleksi Ujian Masuk FSRD ”

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top